Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Materi Pokok Soal Seleksi Kompetensi Teknis PPPK Guru Ahli Pertama

Seleksi Kompetensi Teknis PPPK, Materi Pokok Soal Seleksi PPPK, Guru Ahli Pertama, Computer Assisted Test (CAT), Standar Kompetensi Jabatan, Teori Belajar dalam Pendidikan, Pemahaman Konsep dalam Disiplin Ilmu, Kemampuan Merancang Pembelajaran, Keberagaman dalam Pendidikan, Kode Etik Guru, Pendidikan Profesional, Profil Pelajar Indonesia, Individualized Education Program (IEP), Asesmen Pendidikan, Motivasi Siswa, School Safety, Perencanaan Karir Pendidik, PPPK Tahun Anggaran 2023, Tahapan Seleksi PPPK, Pemahaman Materi Seleksi Teknis.

"Ilustrasi gambar calon peserta PPPK sedang mengikuti Seleksi Kompetensi Teknis PPPK Guru Ahli Pertama dengan CAT." (Sumber: Kemendibud).

Materi Pokok Soal Seleksi Kompetensi Teknis PPPK Guru Ahli PertamaDalam rangka menciptakan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang profesional, kompeten, dan melayani, pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan standar seleksi yang ketat untuk para calon PPPK. Salah satu tahapan seleksi yang krusial adalah Seleksi Kompetensi Teknis dengan CAT. Seleksi ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa para PPPK memiliki pemahaman yang mendalam tentang materi yang berkaitan dengan jabatan mereka.

Seleksi Kompetensi Teknis PPPK mencakup 39 Materi Pokok Soal yang dirancang untuk menguji pemahaman dan pengetahuan calon PPPK Guru Ahli Pertama. Materi ini mencakup beragam aspek, mulai dari pemahaman konsep dalam disiplin ilmu yang relevan hingga kemampuan merancang pembelajaran yang efektif. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara singkat setiap materi untuk membantu para calon PPPK mempersiapkan diri dengan baik. Dengan demikian, diharapkan para calon dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk Seleksi Kompetensi Teknis PPPK tahun anggaran 2023.

Pentingnya Memahami Materi Pokok Soal

Memahami dan menguasai Materi Pokok Soal Seleksi Kompetensi Teknis adalah langkah awal yang sangat penting dalam persiapan untuk seleksi PPPK. Calon PPPK Guru Ahli Pertama perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang setiap materi agar dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan memberikan kontribusi yang positif dalam dunia pendidikan.

Materi Pokok Soal Seleksi Kompetensi Teknis ini mencakup aspek-aspek kunci dalam pendidikan dan pengajaran, termasuk teori belajar, pemahaman tentang siswa berkebutuhan khusus, kemampuan merancang pembelajaran yang efektif, dan banyak lagi. Dengan memahami materi ini, calon PPPK dapat menjadi guru yang berkualitas dan berkontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Apa itu CAT ?

CAT (Computer Assisted Test) adalah sebuah sistem seleksi dengan bantuan komputer yang digunakan untuk menguji dan mendapatkan lulusan yang memenuhi standar minimal kompetensi. Sistem CAT ini dirancang dengan antarmuka yang sederhana, sehingga peserta seleksi dapat dengan mudah menggunakannya. Peserta seleksi hanya perlu mengklik dengan mouse untuk memilih jawaban yang benar, menjadikan proses seleksi menjadi lebih efisien dan efektif.

Seleksi Kompetensi Teknis PPPK, Materi Pokok Soal Seleksi PPPK, Guru Ahli Pertama, Computer Assisted Test (CAT), Standar Kompetensi Jabatan

"Ilustrasi gambar calon peserta PPPK sedang menjawab soal ujian Seleksi Kompetensi Teknis PPPK Guru Ahli Pertama dengan CAT." (Sumber: Pixabay).

Salah satu keunggulan dari Computer Assisted Test (CAT) adalah kemampuannya untuk memberikan hasil ujian secara instan. Peserta ujian tidak perlu menunggu lama setelah selesai mengikuti ujian. Setelah menyelesaikan ujian, nilai hasil ujian akan langsung tersedia dan dapat diketahui secara langsung. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memungkinkan peserta ujian untuk segera mengetahui hasil mereka.

Dalam persiapan mengikuti Seleksi Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk Jabatan Guru Ahli Pertama, penting untuk memahami dan menguasai sejumlah materi pokok soal seleksi kompetensi teknis. Mengacu pada surat MenpanRB RI Nomor: B/2881/M.SM.01.00/2023 Tanggal 30 Oktober 2023, berikut adalah daftar 39 Materi Pokok Soal Seleksi Kompetensi Teknis untuk Jabatan Guru Ahli Pertama yang akan diuji dalam seleksi tersebut.

  1. Konsep Suatu Disiplin Ilmu yang Relevan: Ini berarti pemahaman dasar tentang konsep-konsep dalam mata pelajaran yang diajarkan. Misalnya, jika seseorang ingin menjadi guru bahasa Inggris, mereka harus memahami konsep tata bahasa, kosakata, dan struktur kalimat.
  2. Materi Suatu Disiplin Ilmu yang Relevan: Ini mengacu pada isi dari mata pelajaran yang diajarkan. Sebagai contoh, seorang guru matematika harus menguasai materi tentang bilangan bulat, pecahan, dan geometri.
  3. Hirarki Konsep dan Materi Suatu Disiplin Ilmu: Ini berarti pemahaman tentang cara konsep dan materi dalam mata pelajaran tersusun dalam tingkatan yang berbeda. Sebagai contoh, dalam ilmu fisika, konsep kinematika mungkin merupakan dasar sebelum memahami konsep dinamika.
  4. Prasyarat dari Suatu Disiplin Ilmu yang Relevan: Ini adalah pengetahuan yang diperlukan sebelum memahami materi lebih lanjut. Misalnya, dalam kimia, pemahaman tentang tabel periodik adalah prasyarat sebelum mempelajari ikatan kimia.
  5. Keterkaitan Suatu Konsep dengan Konsep yang Lain: Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana konsep dalam mata pelajaran berhubungan satu sama lain. Sebagai contoh, dalam sejarah, pemahaman tentang sebab dan akibat adalah keterkaitan konsep yang penting.
  6. Konsep-konsep yang Berkaitan dengan Suatu Disiplin: Ini adalah konsep-konsep tambahan yang relevan dalam mata pelajaran. Misalnya, dalam mata pelajaran biologi, konsep evolusi dan ekologi sering berkaitan.
  7. Teori Belajar Ausubel: Teori belajar ini mengacu pada pendekatan yang memprioritaskan pemahaman konsep yang kuat sebagai dasar belajar yang efektif. Contohnya, seorang guru dapat mengajarkan matematika dengan menekankan pemahaman konsep dasar sebelum melanjutkan ke materi yang lebih kompleks.
  8. Teori Belajar Gagne: Teori ini fokus pada urutan pembelajaran dan penggunaan stimulus untuk merangsang pembelajaran. Sebagai contoh, dalam pembelajaran bahasa asing, guru dapat mengikuti langkah-langkah tertentu untuk memudahkan siswa memahami kosakata baru.
  9. Teori Belajar Piaget: Teori ini menekankan pentingnya tahapan perkembangan kognitif pada anak. Seorang guru perlu memahami tahapan-tahapan tersebut untuk mengajar sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
  10. Karakteristik Murid Berkebutuhan Khusus: Ini mencakup pemahaman tentang berbagai jenis kebutuhan siswa seperti autisme, gangguan pendengaran, atau kesulitan belajar. Guru perlu tahu bagaimana mendukung siswa-siswa ini dalam pembelajaran.
  11. Tahapan Perkembangan Berdasarkan Usia: Ini berarti pemahaman tentang perkembangan fisik, emosional, dan intelektual siswa pada berbagai tahapan usia. Misalnya, anak usia sekolah dasar akan memiliki karakteristik dan kebutuhan berbeda dengan remaja.
  12. Teori Belajar Gagne: Taksonomi Bloom dan Perkembangannya: Taksonomi Bloom adalah hierarki tingkat pemikiran, dari pengetahuan hingga evaluasi. Guru harus memahami tingkat ini untuk merancang pembelajaran yang sesuai.
  13. Profil Pelajar Indonesia: Pemahaman tentang karakteristik siswa di Indonesia, seperti budaya, bahasa, dan latar belakang sosial mereka.
  14. Teori Belajar Gagne: Menggali lebih dalam tentang teori belajar Gagne dan mengaplikasikannya dalam proses pengajaran.
  15. Learning Objective: Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas, misalnya, "Siswa akan dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar fisika dalam kehidupan sehari-hari."
  16. Individualized Education Program (IEP) dan Prinsip-prinsip Differentiated Learning: IEP adalah rencana pendidikan individual untuk siswa dengan kebutuhan khusus. Differentiated learning adalah pendekatan yang menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan dan kebutuhan individu siswa.
  17. Teori Dasar Komunikasi: Ini melibatkan pemahaman tentang elemen-elemen komunikasi seperti penyampaian pesan, penerimaan pesan, dan hambatan komunikasi.
  18. Active Listening: Ini adalah kemampuan mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Sebagai contoh, seorang guru yang mendengarkan dengan baik dapat mengidentifikasi kebingungan siswa dan memberikan penjelasan tambahan.
  19. Kesepakatan dan Kebiasaan Positif di Lingkungan Belajar: Menciptakan peraturan dan kebiasaan yang mendukung lingkungan belajar yang positif, seperti tata tertib kelas dan rutinitas harian.
  20. Konsep dan Prinsip-prinsip Motivasi dalam Pendidikan: Ini melibatkan pemahaman tentang apa yang memotivasi siswa untuk belajar, seperti rasa prestasi, rasa ingin tahu, atau pengakuan.
  21. Mengembangkan Motivasi Siswa: Sebagai contoh, seorang guru dapat menggunakan hadiah dan pengakuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika.
  22. Behavior Modification & Habit Formation: Memahami bagaimana merubah perilaku siswa dan membentuk kebiasaan yang baik, misalnya, menghilangkan kebiasaan menyontek dalam ujian.
  23. Prinsip-prinsip Reward, Punishment, dan Reinforcement dalam Pembentukan Tingkah Laku: Contohnya, memberikan pujian kepada siswa yang berperilaku baik (reward) atau memberlakukan sanksi (punishment) untuk perilaku yang tidak diinginkan, dan menggunakan reinforcement positif untuk memperkuat perilaku yang diinginkan.
  24. Desain Pembelajaran: Ini mencakup merancang rencana pembelajaran yang mencakup tujuan pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian. Misalnya, seorang guru merancang sebuah pelajaran matematika yang mencakup pembagian dan penggunaan alat bantu visual.
  25. Facilitating Learning: Guru memainkan peran penting dalam membantu siswa belajar dengan memberikan panduan, menjawab pertanyaan, dan memberikan dukungan.
  26. Berfikir Kritis: Ini adalah kemampuan untuk menganalisis informasi secara kritis, mengidentifikasi argumen yang kuat, dan membuat keputusan berdasarkan bukti. Misalnya, seorang guru dapat mengajarkan siswa untuk mengevaluasi sumber informasi secara kritis.
  27. Berbagai Teknik Asesmen di Tingkat Kelas (Classroom-based Assessment): Ini mencakup metode-metode untuk mengukur pemahaman siswa, seperti ujian, tugas, atau proyek. Sebagai contoh, seorang guru dapat menggunakan ujian tertulis untuk mengukur pemahaman siswa tentang sejarah.
  28. Konsep dan Prinsip Assessment as Learning dan Assessment for Learning: Assessment as Learning adalah ketika siswa terlibat dalam proses asesmen untuk meningkatkan pemahaman mereka sendiri. Assessment for Learning adalah penggunaan hasil asesmen untuk mengarahkan pengajaran selanjutnya. Misalnya, siswa dapat menilai pekerjaan mereka sendiri untuk memahami area di mana mereka perlu meningkatkan pemahaman.
  29. Pemanfaatan Hasil Asesmen untuk Perbaikan Pembelajaran (Feedback): Guru memberikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil asesmen mereka. Sebagai contoh, setelah ujian, seorang guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang kesalahan yang mereka buat dan bagaimana memperbaikinya.
  30. Program Remedial dan Program Pengayaan Berdasarkan Hasil Asesmen: Jika hasil asesmen menunjukkan bahwa sebagian siswa perlu perbaikan dalam pemahaman, guru dapat merancang program remedial. Sebaliknya, jika siswa sudah menguasai materi, program pengayaan dapat dirancang untuk menantang mereka lebih jauh.
  31. Refleksi: Proses di mana guru merenung tentang pengalaman pembelajaran mereka dan bagaimana mereka dapat memperbaiki pengajaran mereka. Misalnya, setelah mengajar pelajaran baru, seorang guru dapat merenung tentang apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan.
  32. Procedural & Declarative Knowledge: Procedural knowledge adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu, sedangkan declarative knowledge adalah pengetahuan tentang fakta atau konsep. Sebagai contoh, dalam pelajaran komputer, procedural knowledge mencakup cara membuat spreadsheet, sementara declarative knowledge mencakup pemahaman tentang apa itu spreadsheet.
  33. Working Memory & Long-Term Memory: Working memory adalah kapasitas untuk menyimpan informasi sementara, sedangkan long-term memory adalah kemampuan untuk menyimpan informasi dalam jangka panjang. Misalnya, saat belajar bahasa asing, working memory digunakan untuk mengingat kosakata sementara long-term memory digunakan untuk menyimpan kosakata dalam jangka panjang.
  34. Kode Etik Guru: Ini mencakup standar etika dan perilaku yang diterapkan oleh guru dalam pekerjaan mereka. Sebagai contoh, kode etik guru dapat mencakup tanggung jawab guru, termasuk peningkatan kompetensi profesional, menjaga kerahasiaan informasi siswa, menghindari konflik kepentingan, serta memberikan pembelajaran yang berkualitas dan adil.
  35. Interaksi Guru-Murid: Membangun hubungan yang positif dan produktif antara guru dan siswa. Sebagai contoh, seorang guru yang memiliki interaksi positif dengan siswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung.
  36. School Safety: Menjaga keamanan di lingkungan sekolah, termasuk pencegahan kekerasan dan perlindungan siswa. Sebagai contoh, tindakan sekolah untuk mencegah bullying atau perundungan adalah bagian dari school safety. Tindakan bullying ini meliputi memukul, mendorong, menggigit, menjambak, mencubit, dan mencakar. Selain itu, mengunci seseorang dalam ruangan, memeras dan merusak barang orang lain juga termasuk tindakan perundungan.
  37. Diversity: Menghadapi keragaman siswa, budaya, dan latar belakang dalam proses belajar-mengajar. Misalnya, guru perlu memahami beragam budaya siswa mereka dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi pembelajaran mereka.
  38. Pengertian dan Pengembangan Potensi: Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana mengidentifikasi potensi individu dan mengembangkannya. Sebagai contoh, seorang guru dapat membantu siswa mengembangkan potensi mereka dalam seni melalui pengajaran dan dukungan.
  39. Perencanaan Karir dan Pengembangan Potensi Diri: Proses perencanaan karir dan pengembangan diri sebagai guru, termasuk langkah-langkah untuk mencapai kesuksesan dalam karir pendidikan. Misalnya, seorang guru dapat merencanakan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan keterampilan mereka sebagai pendidik.

Dengan memahami dan menguasai Materi Pokok Soal Seleksi Kompetensi Teknis di atas, para peserta seleksi PPPK Jabatan Guru Ahli Pertama dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ujian seleksi kompetensi teknis.

Kesimpulan

Menghadapi seleksi PPPK Jabatan Guru Ahli Pertama memerlukan persiapan yang matang. Mempersiapkan diri untuk seleksi kompetensi teknis juga merupakan langkah yang strategis dalam mengembangkan karir di dunia pendidikan. Guru yang memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai aspek pembelajaran akan mampu memberikan dampak positif pada siswa mereka dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif.

Namun, persiapan tidak hanya tentang pengetahuan teoritis, melainkan juga tentang kemampuan mengaplikasikannya dalam praktik sehari-hari di kelas. Oleh karena itu, penting bagi para calon Guru Ahli Pertama untuk terus belajar dan mengembangkan diri, tidak hanya untuk lulus seleksi tetapi juga untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia pendidikan.

Dengan semangat belajar yang tinggi, terutama dalam memahami dan menguasai tentang materi-materi tersebut, Anda memiliki peluang yang besar untuk berhasil dalam seleksi dan memulai karir sebagai Guru Ahli Pertama yang profesional dan berkompeten. Semoga artikel ini bermanfaat dalam persiapan Anda. Selamat belajar dan sukses dalam seleksi!. Salam Gema Santi. Salam Edukasi..!!!

Post a Comment for "Materi Pokok Soal Seleksi Kompetensi Teknis PPPK Guru Ahli Pertama"