Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Arti dan Makna Tersembunyi Logo Tut Wuri Handayani yang Menginspirasi

Logo Tut Wuri Handayani, Logo Kemendikbud, Pesan Moral, Nilai-Nilai, Pendidikan, Ki Hadjar Dewantara, Pancasila, Semboyan, Buku, Belencong, Garuda, Kebangsaan, Keselarasan, Humanis, Inspirasi.

"Ilustrasi gambar Logo Tut Wuri Handayani: Semboyan Ki Hadjar Dewantara, Simbol kebijakan pendidikan dan pesan moral, mencerminkan nilai-nilai inspiratif". (Sumber: Kemendikbud).

Ki Hadjar Dewantara, nama sejati Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah tokoh cendekiawan dan pendidikan Indonesia yang mendedikasikan hidupnya untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif dan bermartabat di Tanah Air.

Dengan semangat dan visi luar biasanya, Ki Hadjar Dewantara menciptakan berbagai konsep dan prinsip pendidikan yang masih menjadi inspirasi hingga saat ini.

Patrap Triloka, tiga konsep yang diciptakan oleh Ki Hadjar Dewantara dan dijadikan panduan bagi para guru di Taman Siswa, salah satu ciptaan terkenalnya adalah Semboyan Tut Wuri Handayani.

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai makna dan pesan tersembunyi dalam logo Kemendikbud yang memuat semboyan tersebut.

Kontribusi Ki Hadjar Dewantara pada Pendidikan Indonesia

Sebelum kita merinci makna logo Kemendikbud, kita perlu memahami kontribusi besar Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan di Indonesia. Lahir pada 2 Mei 1889, Ki Hadjar Dewantara bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang filsuf, sastrawan, dan pahlawan nasional. Beliau mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922, sebuah lembaga pendidikan yang revolusioner pada masanya. 

Ki Hadjar Dewantara memiliki visi bahwa pendidikan harus dapat diakses oleh semua kalangan tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Taman Siswa, sebagai sekolah pertama yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai medium pengajaran, menjadi tonggak penting dalam perjuangan mendapatkan hak pendidikan untuk rakyat Indonesia. Kontribusi Ki Hadjar Dewantara tidak hanya berhenti pada aspek bahasa, tetapi juga mencakup nilai-nilai kebangsaan, moralitas, dan keadilan dalam pendidikan.

Uraian Lambang

Logo Tut Wuri Handayani, Logo Kemendikbud, Pesan Moral, Nilai-Nilai, Pendidikan, Ki Hadjar Dewantara, Pancasila, Semboyan, Buku, Belencong, Garuda, Kebangsaan, Keselarasan, Humanis, Inspirasi.
Sumber: Kemendikbud

Penggunaan Semboyan Tut Wuri Handayani dalam desain Logo Kemendikbud tercantum pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang penetapan Lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 6 September 1977 (Nomor: 0398/M/1977) dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 6 tahun 2013, tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dokumen resmi tersebut menegaskan pentingnya Semboyan Tut Wuri Handayani sebagai bagian integral dari identitas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penetapan ini bukan hanya soal desain visual, melainkan juga implementasi komitmen terhadap nilai-nilai dan filosofi pendidikan yang diwarisi dari Ki Hadjar Dewantara.

Dengan regulasi yang mengatur penggunaannya, Semboyan Tut Wuri Handayani bukan hanya sebuah elemen visual, melainkan manifestasi dari landasan hukum yang mengukuhkannya sebagai bagian tak terpisahkan dari lembaga pendidikan Indonesia.

Berikut adalah uraian arti dan makna yang terkandung dalam Logo Tut Wuri Handayani:

• Bidang Segi Lima (Biru Muda)

Dalam logo Kemendikbud, bidang segi lima yang berwarna biru muda bukanlah semata-mata representasi geometris. Melainkan, ia menyimpan simbolisme mendalam yang merujuk kepada alam kehidupan Pancasila, dasar negara Indonesia. Bidang ini mencerminkan kesatuan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini tak lepas dari konsep dan prinsip Pancasila yang menjadi landasan negara.

Bagaimana konsep ini terhubung erat dengan visi pendidikan Ki Hadjar Dewantara?. Ki Hadjar Dewantara mengajarkan bahwa pendidikan harus membentuk karakter peserta didik agar dapat menjalani kehidupan bermasyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, bidang segi lima pada logo Kemendikbud bukan hanya simbol, tetapi juga manifestasi dari falsafah hidup yang diusung oleh Ki Hadjar Dewantara.

• Semboyan Tut Wuri Handayani

Semboyan Tut Wuri Handayani, yang dijadikan landasan bagi sistem pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara, bukanlah sekadar rangkaian kata-kata. Lebih dari itu, semboyan ini mencakup suatu filosofi dalam melaksanakan pendidikan. Secara harfiah, Tut Wuri Handayani berarti "menyentuh hati untuk memberdayakan."

Penggunaan semboyan Tut Wuri Handayani ini dalam logo Kemendikbud bukanlah semata penghormatan pada Ki Hadjar Dewantara, tetapi juga sebagai pengingat akan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dalam dunia pendidikan.

Dalam konteks Hari Pendidikan Nasional, (Hardiknas) pencantuman semboyan ini menjadi momen refleksi bagi masyarakat mengenai pentingnya pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter yang berlandaskan rasa saling menghargai dan saling memberdayakan.

• Belencong Menyala Bermotif Garuda

Salah satu elemen menarik dalam logo Kemendikbud adalah Belencong yang menyala, dengan motif Garuda yang menghiasinya. Belencong, merupakan lampu khas pertunjukan wayang kulit, bukan semata simbol cahaya dalam seni tradisional. Motif Garuda yang menyala menciptakan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, dan mandiri mengarungi angkasa luas.

Ekor dan sayap Garuda yang berjumlah lima memberikan pesan kuat tentang keselarasan dengan prinsip Pancasila. Lima di sini bukan hanya angka, tetapi simbol dari sila-sila Pancasila yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Keterkaitan antara Belencong, Garuda, dan Pancasila menciptakan narasi visual yang memperkuat nilai-nilai kebangsaan dalam dunia pendidikan.

• Buku

Simbol buku pada logo Kemendikbud bukan hanya sekadar gambar literasi. Buku, dalam konteks ini, mencerminkan sumber ilmu pengetahuan yang menjadi landasan pendidikan. Filosofi ini sejalan dengan pandangan Ki Hadjar Dewantara bahwa buku adalah jendela dunia. Buku membuka wawasan dan pengetahuan, menjadi tonggak penting dalam pembentukan karakter peserta didik.

Bagaimana peran buku dalam mendukung cita-cita Ki Hadjar Dewantara?Ki Hadjar Dewantara memandang buku sebagai instrumen untuk memberdayakan individu agar dapat berkontribusi secara positif pada masyarakatnya. Dalam logo Kemendikbud, buku menjadi simbol yang merepresentasikan pengetahuan sebagai kunci untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan.

• Warna

Warna pada logo Kemendikbud bukanlah elemen yang dipilih secara sembarangan. Setiap warna memiliki makna tersendiri yang melambangkan nilai dan prinsip yang ingin disampaikan. Warna putih pada ekor dan sayap Garuda, serta pada buku, melambangkan kesucian dan ketulusan. Ini mencerminkan esensi dari pendidikan yang bersih tanpa pamrih, sebuah nilai yang senantiasa dipegang teguh oleh Ki Hadjar Dewantara.

Warna kuning emas pada nyala api Belencong menyiratkan keagungan dan keluhuran pengabdian. Pengorbanan dalam proses pendidikan, sesuai dengan prinsip Ki Hadjar Dewantara, harus dilakukan dengan penuh keagungan dan pengabdian tanpa pamrih. Kuning emas menjadi simbol dari kebesaran hati dalam memberikan pendidikan yang berkualitas.

Warna biru muda pada bidang segi lima memiliki makna mendalam. Warna ini mencerminkan pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Biru muda menjadi representasi dari dedikasi yang terus-menerus terhadap pembangunan pendidikan yang berakar pada nilai-nilai luhur bangsa.

Nilai-nilai yang Terkandung dalam Logo Tut Wuri Handayani

Logo Tut Wuri Handayani, yang menjadi simbol dari Kemendikbud, merangkum sejumlah nilai-nilai yang mendasari pendidikan dan kebijakan dalam dunia pendidikan. Berikut adalah beberapa nilai-nilai yang terkandung dalam logo ini:

1. Nilai Pancasila dan Kebangsaan

Logo Tut Wuri Handayani ini memvisualisasikan bidang segi lima yang mewakili nilai-nilai Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pesan moralnya adalah mengajak untuk senantiasa menjunjung tinggi semangat kebangsaan dan prinsip-prinsip dasar negara.

2. Semboyan Tut Wuri Handayani

Semboyan ini, yang berasal dari bahasa Jawa, mencerminkan nilai-nilai moral tinggi dalam dunia pendidikan. Membimbing dengan kelembutan, menyentuh hati, dan memberdayakan peserta didik menjadi pokok ajaran. Logo Kemendikbud ini memberikan pesan moral untuk mengutamakan pendekatan humanis dalam membentuk peserta didik agar menjadi individu generasi penerus yang berkarakter.

3. Dinamika dan Gagahnya Karakter Pendidikan

Elemen Belencong yang menyala dengan motif Garuda menampilkan dinamika dan kegagahan karakter pendidikan. Nilai-nilai seperti keberanian, keteguhan, dan semangat juang tercermin dalam simbol-simbol ini. Pesan moralnya adalah menjadikan pendidikan sebagai proses yang penuh semangat dan kegigihan untuk mencapai tujuan yang luhur.

4. Keberagaman dalam Keselarasan

Motif lima pada ekor dan sayap Garuda memberikan pesan keselarasan dalam keberagaman. Logo Kemendikbud ini mendorong untuk menghargai perbedaan dan hidup harmonis sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila. Nilai-nilai toleransi dan persatuan dalam keberagaman menjadi landasan moral dalam dunia pendidikan. Pesan moralnya adalah mengajak untuk hidup dan berpendidikan sesuai dengan nilai-nilai dasar negara, menciptakan harmoni dalam keberagaman.

5. Buku sebagai Jendela Dunia dan Kunci Pengetahuan

Simbol buku pada logo Kemendikbud mewakili pengetahuan sebagai jendela dunia. Logo Tut Wuri Handayani ini menekankan nilai pengetahuan sebagai kunci kemajuan. Simbol tersebut bukan hanya sebagai representasi literasi, tetapi juga sebagai sumber ilmu pengetahuan. Pesan moralnya adalah pentingnya membuka diri terhadap ilmu pengetahuan, mencari wawasan, dan terus belajar untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan.

6. Kebersihan, Keagungan, dan Ketulusan dalam Pendidikan

Warna putih pada logo melambangkan kebersihan dan ketulusan dalam memberikan pendidikan tanpa pamrih. Warna kuning emas menggambarkan keagungan dan keluhuran pengabdian dalam proses pendidikan. Warna biru muda mencerminkan pengabdian yang tak kunjung putus dengan pandangan hidup yang mendalam sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pesan moralnya adalah menjunjung tinggi kebersihan, keagungan, dan ketulusan dalam memberikan dan menerima pendidikan.

Logo Tut Wuri Handayani bukan hanya sekadar representasi visual, melainkan sebuah karya seni yang sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai luhur.

Melalui elemen-elemen yang tersusun dalam logo, kita diajak untuk merenungi dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam dunia pendidikan.

Sehingga, logo Tut Wuri Handayani ini bukan hanya menjadi identitas lembaga, tetapi juga sumber inspirasi dan pedoman moral dalam memberikan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan bermartabat.

Kesimpulan

Dalam mengurai makna dan arti logo Kemendikbud, kita menyadari bahwa setiap elemen yang terdapat di dalamnya tidaklah berdiri sendiri. Logo Tut Wuri Handayani ini adalah sebuah karya seni yang dirancang dengan penuh perhatian, menggambarkan semangat dan visi besar Ki Hadjar Dewantara dalam membangun dunia pendidikan di Indonesia.

Logo Tut Wuri Handayani ini adalah jendela yang membuka wawasan kita terhadap nilai-nilai kebangsaan, moralitas, dan keadilan yang menjadi landasan sistem pendidikan yang ideal. Dari bidang segi lima yang mencerminkan kehidupan Pancasila, semboyan Tut Wuri Handayani yang mengajarkan nilai-nilai humanis, hingga Belencong menyala bermotif Garuda yang menggambarkan dinamika dan gagahnya karakter pendidikan.

Buku sebagai simbol ilmu pengetahuan dan pengetahuan sebagai kunci untuk mencapai kemajuan, serta warna-warna yang dipilih dengan cermat untuk menyampaikan pesan kebersihan, keagungan, dan ketulusan dalam pengabdian. Semua ini membentuk sebuah narasi visual yang kuat dan inspiratif.

Dalam menghadapi tantangan masa depan, kita dapat melihat logo Kemendikbud sebagai pemicu semangat untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter, membangun kepribadian, dan menghargai keberagaman.

Sejalan dengan semangat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), mari kita terus memperkuat komitmen kita terhadap pendidikan yang bermakna. Memahami makna dan arti logo Kemendikbud adalah menggali kekayaan pesan moral dan kebangsaan dari seorang tokoh besar, Ki Hadjar Dewantara.

Semoga logo Kemendikbud ini terus menjadi sumber inspirasi bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan di Indonesia, dan bahwa setiap upaya dalam pendidikan menjadi langkah menuju masa depan yang lebih cerah. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Salam Gema Santi. Salam Edukasi..!!!

Post a Comment for "Arti dan Makna Tersembunyi Logo Tut Wuri Handayani yang Menginspirasi"