Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di PMM: Fokus 1 Indikator Kinerja

PMM, Transformasi Kinerja Guru, Kepala Sekolah, Evaluasi Pendidikan, Indikator Kinerja, Kualitas Pembelajaran, Rencana SKP, Satuan Pendidikan, E-Kinerja BKN, Aplikasi PMM

"Ilustrasi gambar seorang guru menekankan konsep transformasi pengelolaan kinerja di PMM, dengan pemilihan 1 indikator kinerja." (Sumber: Picsart).

Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di PMM: Fokus 1 Indikator Kinerja. Hallo Pahlawan Pendidikan, Apa kabarnya?. Semoga selalu dilimpahkan kesehatan!. Dalam upaya terus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, Platform Merdeka Mengajar (PMM) memperkenalkan transformasi dalam Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah. Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah mengalami transformasi signifikan sejak tanggal 1 Januari 2024.

Guru dapat memulai pembuatan dan pengumpulan rencana Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dari tanggal 1 hingga 31 Januari 2024, sementara Kepala Sekolah mulai tanggal 15 Januari 2024.

Salah satu aspek kunci dari transformasi ini adalah pemilihan 1 indikator kinerja dari 8 pilihan yang ditawarkan.

Terintegrasi dengan sistem E-Kinerja Badan Kepegawaian Negara (BKN), PMM memberikan fokus pada 1 indikator kinerja sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih jauh tentang 8 pilihan indikator kinerja Guru dan Kepala Sekolah di PMM.

Latar Belakang PMM

Platform Merdeka Mengajar (PMM) menjadi landasan penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Sebagai platform yang terintegrasi dengan sistem E-Kinerja BKN, PMM tidak hanya menyajikan suatu pendekatan baru dalam evaluasi kinerja, tetapi juga memastikan fokus dan relevansi dalam pengukuran kinerja Guru dan Kepala Sekolah.

Transformasi ini muncul sebagai langkah strategis yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Dengan meng-integrasikan evaluasi kinerja ke dalam sistem yang lebih efisien dan terfokus, PMM memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, PMM bukan sekadar sebuah platform, melainkan merupakan pilar penting dalam memajukan mutu pendidikan di Indonesia.

Tahap Pengelolaan Kinerja di PMM

Tahap Pengelolaan Kinerja di PMM mencakup 3 proses yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian. Dalam tahap Perencanaan, Guru dan Kepala Sekolah disarankan untuk memilih 1 indikator kinerja dari 8 pilihan yang relevan dengan peningkatan kualitas pembelajaran.

Selain itu, Guru dan Kepala Sekolah diminta untuk membuat keputusan bijak terkait indikator kinerja yang akan ditingkatkan. Proses ini harus dilakukan dalam batas waktu yang telah ditentukan untuk pengumpulan rencana Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

Dasar Indikator Kinerja di PMM

Indikator kinerja yang dipilih oleh Guru dan Kepala Sekolah adalah hasil langsung dari Indikator Kualitas Pembelajaran yang tercantum dalam Rapor Pendidikan. Konsep ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap indikator yang dipilih secara langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran di tingkat satuan pendidikan.

Proses pemilihan indikator kinerja yang terintegrasi dengan aspek kualitas pembelajaran ini menciptakan hubungan erat antara evaluasi kinerja dan hasil pendidikan. Sehingga, langkah-langkah evaluatif yang diambil oleh Guru dan Kepala Sekolah memiliki dampak positif yang nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan.

Fokus pada Satu Indikator Kinerja di PMM

Kepentingan utama dari transformasi ini terletak pada penerapan kebijakan memilih satu indikator kinerja yang relevan. Lebih dari sekadar upaya untuk menyederhanakan proses evaluasi, kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk memusatkan perhatian pada aspek kritis dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, Guru dan Kepala Sekolah tidak lagi diukur dengan sejumlah indikator, melainkan difokuskan pada satu aspek yang memiliki dampak signifikan.

Pendekatan ini membawa manfaat ganda, memudahkan pengukuran kinerja sekaligus memungkinkan pihak terkait untuk mendalam ke dalam aspek penting yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Transformasi ini menggambarkan komitmen untuk mencapai hasil yang lebih meyakinkan dalam peningkatan mutu pendidikan melalui fokus terarah pada 1 indikator kinerja yang relevan dan strategis.

Delapan Pilihan Indikator Kinerja Guru di PMM

  1. Keteraturan Suasana Kelas
  2. Penerapan Disiplin Positif
  3. Umpan Balik Konstruktif
  4. Perhatian dan Kepedulian
  5. Ekspektasi pada Peserta Didik
  6. Aktivitas Interaktif
  7. Instruksi yang Adaptif
  8. Instruksi Pembelajaran

Ke-8 indikator kinerja Guru di PMM mencakup aspek-aspek kritis yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan. Berikut adalah penjelasan masing-masing indikator kinerja Guru:

  1. Keteraturan Suasana Kelas: Menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kelas yang teratur dan kondusif untuk proses pembelajaran.
  2. Penerapan Disiplin Positif: Fokus pada pendekatan positif dalam menjaga keteraturan dan aturan di kelas.
  3. Umpan Balik Konstruktif: Menyoroti arti memberikan umpan balik yang membangun dan mendukung perkembangan peserta didik.
  4. Perhatian dan Kepedulian: Memastikan guru memiliki perhatian dan kepedulian terhadap kebutuhan serta perkembangan setiap siswa.
  5. Ekspektasi pada Peserta Didik: Menetapkan harapan tinggi terhadap prestasi siswa untuk mendorong hasil yang lebih baik.
  6. Aktivitas Interaktif: Memastikan terjadinya interaksi yang aktif antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
  7. Instruksi yang Adaptif: Memberikan panduan pembelajaran yang dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
  8. Instruksi Pembelajaran: Fokus pada penyampaian materi pembelajaran dengan cara yang efektif dan bermakna.

Dengan memilih 1 dari 8 indikator ini, Guru dapat berfokus pada area tertentu yang dianggap kritis dalam meningkatkan kinerja dan pada gilirannya, kualitas pembelajaran di kelas.

Delapan Pilihan Indikator Kinerja Kepala Sekolah di PMM

  1. Memandu Perencanaan Pembelajaran
  2. Komunikasi Visi-Misi Satuan Pendidikan
  3. Presentasi Program Sekolah
  4. Refleksi Pengelolaan Kurikulum Satuan Pendidikan
  5. Aktivasi Kegiatan Komunitas Belajar
  6. Siklus Peningkatan Kualitas Praktik Pembelajaran
  7. Menceritakan Praktik Baik Kepemimpinan
  8. Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru

Ke-8 indikator kinerja Kepala Sekolah di PMM merinci aspek-aspek penting yang membantu meningkatkan kualitas manajemen dan kepemimpinan di satuan pendidikan. Berikut adalah penjelasan masing-masing indikator kinerja Kepala Sekolah:

  1. Memandu Perencanaan Pembelajaran: Kepala sekolah berperan dalam memberikan arahan dan panduan untuk perencanaan pembelajaran yang efektif di sekolah.
  2. Komunikasi Visi-Misi Satuan Pendidikan: Menekankan pentingnya komunikasi yang jelas dan konsisten terkait visi dan misi sekolah kepada semua pihak terkait.
  3. Presentasi Program Sekolah: Menyoroti kemampuan kepala sekolah dalam menyajikan program dan inisiatif sekolah secara efektif.
  4. Refleksi Pengelolaan Kurikulum Satuan Pendidikan: Kepala sekolah diharapkan mampu merenungkan dan mengevaluasi pengelolaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.
  5. Aktivasi Kegiatan Komunitas Belajar: Memberikan perhatian pada upaya kepala sekolah dalam mengaktifkan kegiatan komunitas belajar di sekolah.
  6. Siklus Peningkatan Kualitas Praktik Pembelajaran: Menunjukkan kemampuan kepala sekolah untuk memimpin siklus yang berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas praktik pembelajaran.
  7. Menceritakan Praktik Baik Kepemimpinan: Menggambar-kan kemampuan kepala sekolah dalam berbagi praktik baik kepemimpinan untuk inspirasi dan pembelajaran bersama.
  8. Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru: Kepala sekolah diharapkan mampu merefleksikan dan meng-evaluasi efektivitas program pengembangan kompetensi guru di sekolah.

Dengan fokus pada 1 dari 8 indikator kinerja ini, kepala sekolah dapat memberikan perhatian khusus pada aspek kepemimpinan yang dianggap kritis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di satuan pendidikan mereka.

Implikasi Transformasi ini

Dengan memilih 1 indikator kinerja, PMM menciptakan pengukuran kinerja yang lebih terfokus dan relevan. Guru dan Kepala Sekolah bukan hanya dihadapkan pada evaluasi yang lebih sederhana, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mendalami aspek-aspek kritis dalam proses pembelajaran.

Langkah ini diharapkan dapat membawa dampak positif secara keseluruhan, membantu meng-identifikasi area-area yang perlu perhatian lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan kata lain, transformasi ini bukan hanya mengubah cara pengukuran kinerja, tetapi juga membuka pintu untuk terlibat lebih dalam dalam perbaikan pembelajaran yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Dengan memilih indikator kinerja secara cermat, PMM membuka peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Fokus pada satu aspek kritis bukan hanya mempermudah evaluasi kinerja Guru dan Kepala Sekolah, tetapi juga diharapkan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang peran keduanya dalam mendukung proses pendidikan di Indonesia.

Transformasi ini membawa harapan baru untuk masa depan pendidikan yang lebih baik. Dengan keterlibatan yang lebih mendalam dalam peningkatan kualitas pembelajaran, PMM menandai langkah positif dalam perjalanan peningkatan sistem pendidikan nasional.

Dengan demikian, pemilihan indikator kinerja yang bijak diharapkan akan menciptakan fondasi yang kokoh menuju pendidikan yang lebih berkualitas dan berdampak positif bagi generasi mendatang.

Semoga, melalui langkah-langkah ini, kualitas pembelajaran dapat terus meningkat, menciptakan generasi penerus yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Semoga artikel ini bermanfaat. Salam Gema Santi. Salam Edukasi..!!!

Sumber: Guru Kemdikbud: Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Post a Comment for "Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di PMM: Fokus 1 Indikator Kinerja"